Perlukah Pinjam Uang Untuk Menggelar Pesta Pernikahan?
Memanfaatkan produk pinjaman dari perbankan untuk menggelar pesta pernikahan nampaknya sudah sering dilakukan sebagian orang. Hal ini sudah bukan rahasia, apalagi cukup banyak masyarakat Indonesia yang belum mapan dibawah usia 40 tahun. Maka dari itu, produk pinjaman bank adalah solusi terbaik bagi mereka yang ingin membiayai pernikahan sekali seumur hidup.
Menggelar pesta pernikahan merupakan langkah awal dalam membina kehidupan rumah tangga dan keluarga bersama pasangan tercinta. Namun setelah mengkalkulasi biaya tersebut dengan cermat, tentu ada situasi dimana Anda luput menghitung beberapa rencana. Hal ini bisa dipelajari dari beberapa pasangan yang kerap mengulangi kejadian yang sama, hingga akhirnya berhutang kepada keluarga atau bank untuk membiayai pernikahannya yang kurang.
Namun sedikit banyak para pasangan baru lebih memilih pinjaman di bank daripada berhutang kepada keluarga karena merasa tidak enak. Produk pinjaman bank dinilai cukup resmi dan dirasa lebih cocok digunakan untuk keperluan menikah, jadi keluarga tidak perlu dilibatkan dalam urusan tersebut.
Apalagi saat ini ada pinjaman uang tanpa agunan (jaminan) yang mengizinkan masyarakat berhutang untuk membiayai kebutuhan apa saja. Seperti modal usaha, membeli rumah, mobil, motor, dan juga bisa dipakai untuk membiayai pernikahan, tentunya dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan layanan pinjaman tersebut.
Pro dan kontra tentang perlu atau tidaknya meminjam uang hanya untuk menggelar pesta pernikahan kerap kali terjadi. Biasanya banyak masyarakat yang pro dengan hal tersebut karena belum memiliki finansial yang mapan untuk bisa membiayai pernikahan sendiri, terutama yang bermimpi menggelar pesta pernikahan mewah dan megah. Sedangkan yang kontra dengan pinjaman bank untuk biaya nikah adalah orang-orang yang sudah berkecukupan dan telah menyiapkan uang yang cukup untuk melancarkan acara pernikahan mereka.
Perlu atau tidaknya meminjam uang untuk menggelar pesta pernikahan sebenarnya tergantung pada diri Anda dan pasangan. Karena sejatinya meminjam uang bukan hal ilegal dan bukan aib, apalagi setiap orang pasti pernah melakukannya bukan. Artinya sah-sah saja mengajukan pinjaman bank untuk menikah, asalkan tidak melebihi kemampuan finansial yang dimiliki. Tidak semua masyarakat Indonesia khususnya yang masih di bawah umur 40 tahun sudah mapan secara finansial. Ini juga bisa menjadi alasan khusus mengapa sampai harus mengajukan pinjaman tersebut.
Apabila Anda ingin meminjam uang di bank untuk menutup kekurangan biaya nikah, silahkan lakukan jika sudah mempertimbangkannya dengan matang bersama pasangan. Saat ini cukup banyak bank yang secara terang-terangan menawarkan masyarakat produk pinjaman yang bisa digunakan untuk kepentingan pribadi dan bisa cair tanpa harus menjamin aset-aset berharga. Tidak perlu malu jika Anda memang benar-benar membutuhkan dana tersebut. Namun ada baiknya sebelum mengajukan pinjaman, Anda telah memperhatikan beberapa hal penting seperti berikut ini.
1. Jangan Meminjam dalam Nominal Besar
Ketika mengajukan pinjaman ke bank, ingatlah untuk selalu berhati-hati. Mengapa? Setiap bulan Anda harus melunasi pinjaman tersebut bersama dengan suku bunga yang telah ditetapkan pihak bank. Dari pada meminjam memang sebaiknya menggelar pesta pernikahan menggunakan dana sendiri, namun jika sudah sangat terpaksa maka jangan meminjam uang ke bank dalam nominal besar.
Yang kesulitan membayar di kemudian hari adalah Anda dan pasangan, jangan sampai masalah ini malah memicu konflik rumah tangga. Maka dari itu, tentukan budget pernikahan yang akan digelar kemudian mengkalkulasikannya secara cermat. Seperti memproyeksikan jumlah tamu yang hadir, berapa luas gedung yang dibutuhkan untuk menampungnya, kebutuhan peralatan pendukung seperti sound system, AC, pembawa acara, jasa pengiring, mobil pengantin dan masih banyak lagi. Ingat, semakin lama Anda melunasi pinjaman maka semakin banyak beban yang ditanggung.
2. Hutang Bisa Mempengaruhi Hubungan Suami Istri
Pada poin sebelumnya, sudah disebutkan bahwa hutang dapat memicu konflik rumah tangga pasangan yang baru saja selesai menggelar pesta pernikahan dari uang pinjaman bank. Karena selain melunasi hutang, Anda dan pasangan harus membayar kebutuhan lain yang berkaitan dengan kelangsungan hidup.
Hal ini tentu semakin menambah beban apabila periode hutang yang diambil cukup lama. Bisa-bisa masalah ini memperkeruh suasana buruk hubungan Anda dengan pasangan. Apalagi cukup banyak kasus perceraian yang dapat menjadi contoh akibat dari masalah finansial pasangan suami istri.
3. Di Blacklist Bank Indonesia
Berhati-hatilah saat meminjam uang di bank, karena jika sadar tidak mampu melunasinya sesuai waktu yang telah disepakati maka sebaiknya jangan. Sudah banyak orang yang tidak sanggup membayar hutang bersama bunga yang terus berjalan. Jika tidak disiplin dan menunggak pembayaran, bisa-bisa Anda dimasukkan Bank Indonesia ke dalam daftar hitam. Artinya Anda tidak lagi dapat meminjam uang ke bank manapun karena sudah memiliki track record yang buruk.
Inilah beberapa hal penting yang harus diketahui sebelum yakin meminjam uang ke bank untuk biaya pesta pernikahan. Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi pasangan yang akan membina rumah tangga. Sekian.